Makna Hidup

Hidup tidak hanya untuk menerima pemberian dari yang telah Tuhan sediakan,

tapi kita hidup juga perlu untuk menjaga apa yang telah Tuhan berikan, mengembangkannya dan berbagai dengan sesama

Kamis, 25 Maret 2010

Sejarah Gereja HKBP Pekalongan


GEREJA HKBP PEKALONGAN
DALAM sejarah & pelayanannya

1. Pengantar
            Gereja HKBP Pekalongan sebagai salah satu gereja anggota Badan Kerjasama Gereja-gereja Kota Pekalongan (BKSG-KP), terletak di Jl. Perintis kemerdekaan (Belakang Kolam Ronang Tirtasari – Pekalongan). PO.BOX. 72,  Kode Pos  51114 – Pekalongan. No. Telepon Gereja :  (0285) 432480, (0285) 427339. Berdiri pada tahun 1978, adalah perkembangan dari sebuah persekutuan adat dan doa dari beberapa orang Batak yang  pertama di kota  227 laki-laki dan 228 perempuan. Mayoritas jemaat HKBP Pekalongan adalah pendatang dari Sumatera Utara yang tinggal dan menetap mencari kerja di Pekalongan. Gereja HKBP Pekalongan adalah bagian dari pelayanan HKBP Ressort Pekalongan Distrik XVIII Jabartengdiy  (Jawa Barat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pekalongan. Sekarang jumlah jemaatnya 100 KK dengan jumlah jiwa 455 orang (dewasa dan anak-anak) , dengan rincian:

2. Sejarah Singkat Berdirinya HKBP Pekalongan
      Pada awalnya terjadi musibah kecelakaan terhadap salah satu seorang suku Batak yang mengakibatkan kematian , di daerah Bendan – Pekalongan. Pada saat itu belum ada perkumpulan orang Tapanuli/Batak sehinga satu sama lain belum saling mengenal. Maka pada saat itulah dirasa perlu untk membentuk suatu perkumpulan Suku Batak. Sehingga diambil suatu keputusan setiap sebulan sekali diadakan pertemuan arisan dimulai tahun 1977. di saat itulah dimulai merintis sensus keluarga secara terperinci yaitu dengan cara membuat Questionari, dimana masing-masing keluarga mengisi blangko, yang terdiri dari:
v     Nama Kepala Keluarga
v     Alamat Tempat Tinggal
v     Pekerjaan
v     Agama/Asal dari gereja mana
v     Jumlah Anggota Keluarga
Setelah pendataan dilaksanakan sekaligus dapat mengetahui jumlah jemaat dan asal-usul gereja sebelumnya  dari gereja mana. Sebagai hasil sensus pendataan pertama kali terkumpul resmi terdaftar sebanyak 10 kepala keluarga. Maka berangkatlah  Bapak S. Purba dengan beberapa orang rombongan ke Semarang untuk meminta pertimbangan dan bimbingan serta saran-saran dari Bapak  Pendeta JP. Tambunan sebagai Pendeta Ressort Kertanegara di Semarang. Tetapi saat

 itu rombongan utusan itu tidak bertemu dengan Pendeta JP. Tambunan, karena kebetulan beliau berada di Sumatera dalam rangka menghadiri Sinode/Rapat Pendeta Godang.
      Akhirnya Rombongan pulang  dan meninggalkan pesan kepada salah seorang majelis HKBP Kertanegara yaitu Bapak St. RB. Simanjuntak tentang maksud dan tujuan kedatangan rombongan dari Pekalongan  untuk disampaikan kepada Bapak Pendeta JP. Tambunan. Selanjutnya rombongan mengambil kesepakatan untuk segera mempersiapkan diri dalam rangka pendirian gereja HKBP Pekalongan.
      Pada bulan Maret 1978, rombongan berangkat ke Semarang untuk kedua kalinya menemui bapak Pdt. JP. Tambunan, ternyata beliau tidak ada di tempat karena berangkat ke Solo. Sebulan berikutnya, untuk ketiga kalinya rombongan pergi ke Semarang dan berhasil bertemu langsung dengan Bapak Pdt. JP. Tambunan sehingga maksud dan tujuan rombongan dapat diutarakan secara langsung dan diterima dengan baik. Bapak Pdt. JP. Tambunan menyarankan agar  segera mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana pembangunan gereja dan sekaligus untuk menentukan waktu dimana Bapak Pdt. JP. Tambunan bisa mengadakan kebaktian dengan bahasa Batak di Pekalongan untuk  yang pertama kalinya.
      Rencana ini  dapat terlaksana pada tanggal 21 Mei 1978 jam 15.00 bertempat di Gereja Kristen Jawa  (GKJ – Pekalongan) jl. Melati No. 1 Pekalongan. Kebaktian ini dipimpin langsung oleh Bapak Pdt. JP. Tambunan dengan membawa rombongan Koor Ama  dari Gereja HKBP Kertanegara  - Semarang. Selanjuntnya pada bulan Juni dan Juli 1978 acara kebaltian dilaksanakan sebulan sekali, yang dipimpin oleh Bapak Pdt. JP. Tambunan. Melihat waktu yang terlalu lama, sebulan sekali maka diambil suatu kesepakatan sejak tanggal 06 Agustus 1978 acara kebaktian dilaksanakan seminggu sekali dengan Bahasa batak/Tapanuli. Acara kebaktian selanjutnya dilaksanakan di Aula Kantor Brimob Kalibanger – Pekalongan, sambil merencanakan  membeli sebidang tanah  untuk tempat pembangunan Gedung Gereja. Walaupun tempat Ibadah berpindah-pindah, namun semangat dari Panitia Persiapan Pembangunan cukup tinggi sehingga tepat pada tanggal 14 Oktober 1978 saecara resmi Gereja HKBP Pekalongan melaksanakan Peletakan Batu Pertama yang dihadiri oleh Bapak Walikota Pekalongan (Drs. Soepomo) yang didampingi oleh Bapak Pdt. JP. Tambunan.
      Setelah lima bulan berikutnya jumlah jemaat bertambah menjadi 122 jiwa yang resmi terdaftar di buku Register HKBP Pekalongan termasuk pemuda dan pemudi yang ada di wilayah Pekalongan. Mengingat HKBP Pekalongan bersatu dan saling mendukung, maka panitia dapat membeli sebidang tanah seluas 600 meter persegi yang dipakai sebagai tempat kebaktian saat ini,sesuai dengan sub thema pada saat itu  "Dengan Semangat, kita membangun  gereja Tuhan menjadi Jerusalem baru”. Demikianlah uraian singkat sejarah berdirinya gereja HKBP Pekalongan. Walaupun banyak rintangan yang dihadapi namun Tuhan merestui  sesuai dengan  rencana dan kehendaknya.


9 komentar:

  1. horas, amang...

    saya berencana datang ke pekalongan dan mungkin melewati hari minggu di sana.

    ibadah di HKBP pekalongan pukul berapa ya, amang? apakah buku ende disediakan di gereja?

    BalasHapus
  2. oh iya, amang...

    ada rekomendasi penginapan yang dekat dengan gereja dan jalan haji agus salim/klego?

    -shanty purba-
    +60163164608 (kuala lumpur)

    BalasHapus
  3. Dengan Semangat, kita membangun gereja Tuhan menjadi Jerusalem baru”

    Mudah-2an motto diatas bisa menjadi motivasi bagi jemaat/greja-2 dimana pun berada, khusunya kami HKBP Waru-Sidoarjo dan menjadi penyemangat untuk berjuang dalam memewujudkan cita-2 memiliki tempat untuk beribadah.
    Tuhan memberkati.

    BalasHapus
  4. teruslah berjuang, beritakan injil dan dirikan kerajaan Tuhan di dunia ini

    BalasHapus
  5. Makasih banyak amang,sudah menuliskan sejarahnya. Sehingga kita dapat banyak belajar, semangat yang ada oleh pendiri- pendirinya dulu....

    BalasHapus
  6. Horas Amang, thks info sejarahnya

    BalasHapus
  7. Buat Revianna : Tetap semangat, jika Tuhan sudah menentukan, tidak akan ada manusia yang bisa menghalanginya.
    Buat Isran dan Anonim : semoga info ini bermanfaat bagi kita generasi muda masa depan gereja untuk meniru semangat para pendahulu gereja kita.

    BalasHapus
  8. Selamat sore amang.
    REINHARD SILALAHI

    BalasHapus
  9. Horas amang pendeta..
    Boy manullang - naposo hkbp pekalongan

    BalasHapus