Makna Hidup

Hidup tidak hanya untuk menerima pemberian dari yang telah Tuhan sediakan,

tapi kita hidup juga perlu untuk menjaga apa yang telah Tuhan berikan, mengembangkannya dan berbagai dengan sesama

Rabu, 10 Maret 2010

Eksposisi : Simon Petrus



“Simon Petrus”[1]

Pengantar
Perjalanan hidup Petrus merupakan suatu perjalanan hidup yang penuh dinamika yang menarik. Dari seorang yg tdk terpelajar (Kis. 4 : 13), ia mjd pengajar byk org, bahkan kedua suratnya hingga kini dibaca oleh orang-orang diseluruh pelosok dunia  sbg suatu tulisan dgn ilham dr Roh Kudus yg sarat dgn pengajaran yg penting. Dr seorang yang cepat bertutur kata  tanpa pertimbangan yg matang. Ia telah berubah mjd sosok pengkhotbah yg sgt diurapi shg khotbah pertama saja telah mempertobatkan  sbyk 3.000 org. dari seorang nelayan yg bergelut dgn ikan setiap harinya, ia mjd seorang rasul bahkan salah satu dari soko guru jemaat, seorang pemimpin yg terpandang

                Siapakah Petrus?  kitab-kitab Injil, Kisah Para Rasul, Surat-suarat Paulus dan dan Surat yang ditulis Petrus  sendiri memberikan keterangan yng cukup untuk kita bisa memahami kebaradaan Petrus. Petrus pada awalnya adalah seorang yang terampil sebagai nelayanyang berpengalaman, kemungkinannya ia adalah ketua dari sekelompok nelayan, ia kurang lebih sebaya dengan Yesus , berasal dari Betsaida di wilayah Galilea, dibagia timur danau Tiberias, anak dari keluarga nelayan. Ayahnya bernama Yohanes , mempunyai saudara laki-laki bernama Andreas dan mempunyai istri dan ibu mertua yang hidup bersama-sama dengan dia. Yesus pertama sekali melihat Dia di Betania, seberang sungai Yordan. Yesus melihat dan memanggil Andreas dan Yohanes (murid-murid Yohanes Pembaptis), lalu Andreass membawa Petrus kepada Yesus selama Paskah yahudi saat itu. Perjumpaan Yesus dan Petrus  kemudian terjadi di Kapernaum (sebelah barat danau Tiberias). Ketika Petrus telah pindah tempat tinggal di kapernaum. Dia dan saudaranya  Andreas sedang menangkap ikan. Yesus melihat mereka. Ia naik ke dalam perahu mereka. Yesus mengajar orang banyak dari atas perahu itu. Kemudia ketika selesai mengajar Yesus mengajak mereka untuk menangkap ikan  - suatu yang tidak masuk akal untuk dilakukan pada saat itu karena hari telah terang – waktu yang tidak tepat untuk menangkap ikan. Apa yang terjadi, mereka menangkap ikan yang sangat banyak. Dan sejak saat itulah Petrus meninggalkan segala sesuatunya dan mengikut Yesus (Lukas 5 : 11).

Nama asli Petrus  adalah Simon, yg merupakan perubahan  dari nama Simeon, suatu nama yg sgt umum bg kalangan Yahudi pd waktu itu. Simon artinya “mendengarkan”. Simon mendapatkan nama baru dari Tuhan Yesus, yaitu Petrus, ketika ia dgn  pertolongan Bapa menyatakan siapa Yesus yg sebenarnya.  Petros dlm bhs Yunani dan Kephas  dlm bhs Aram, mempunyai arti yg sama, yaitu “batu karang” . Penggantian nama dari Simon mjd Petrus, seolah menggambarkan  perjalanan hidup Petrus yg tadinya hanya “mendengarkan”  tetapi kini mjd “pelaku” bahkan mjd “batu karang fondasi “ yg kokoh.Perjumpaan Petrus dgn Tuhan Yesus telah mengubah hidupnya.

Beberapa hal yang sangat penting yang perlu kita ketahui dari kehidupan Petrus :
01.  Pendirian yang tidak stabil, 
Petrus memang terkenal sbg murid yg reaktif (spontan). Tindakan-tindakan spontannya itu terkadang menunjukkan dia sebagai seorang yg tdk konsekuen (seseorang yang cepat beubah-ubah).  Di satu sisi tindakan yg cepat memberikan reaksi memang mempunyai sisi yang positif dan akan tetapi disisi yang lain sikap yang demikian cenderung negatifnya 
Sisi positif adalah : tidak membuang-buang waktu  dan dgn sgra melakukan apa yg harus dilakukan.
Sisi negatifnya adalah : jika kecepatan memberikan reaksi tersebut tidak diiringi dgn kecepatan berpikir mk kita dpt mengalami hal-hal yg merugikan. Petrus dikenal jg sbg org yg bukan saja cepat bereaksi namun  jg cepat berubah dari sisi ekstrim yg satu ke sisi ekstrim yang lain. Sifat ini sgt mungkin dipengaruhi  oleh karakter  orang Galilea dimana Petrus  dibesarkan, yg umumnya bersifat independen, enerjik, ceplas-ceplos apa adanya dan sgt transparan. Sgt mungkin jg , inilah yg membuat Yesus memberikan nama baru kepadanya dari Simon atau Simeon  mjd Petrus atau Kefas, yg artinya batu Karang, agar karakternya berubah semantap batu karang.

a.  Dalam Yohanes 13 : 4 – 9 kita bisa melihat bagaimana sikap reaktif dan spontanitas petrus itu muncul  di dalam waktu yang begitu singkat Petrus bisa mengalami perubahan 180 %. Dia yang awalnya tidak mau dibasuh kakinya dgn cepat minta dibasuh tangan dan kepalanya sekaligus alias dimandikan. Satu perubahan yg drastis! Ia cepat mentakan bahwa ia tidak mau dibasuh kakinya, namun cepat berbbalik minta dibasuh tangan dan kepalanya.

b.  Suatu ketika Yesus mengatakan bahwa iman mereka semua akan tergoncang. Petrus dgn cepat menampiknya dan berkata “Biarpun mereka semua terguncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak” Pterus capat sekali bereaksi tanpa memikirkan peristiwa apa yg sebenarnya akan tjd shg Yesus berani memastikan bahwa iman mereka semu akan terguncang. Kemudian Yesus berkata bahwa Petrus  bukan saja akan tergoncang imannya, tp ia juga akan menyangkalnya. Petrus kembali bereaksi dgn cepat  dan berkata, “sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal engkau “ (Mat. 26 : 31 – 35).

c.  Ketidakstabilan emosi ini sangatlah bahaya karena bisa disusupi oleh si Iblis. Ini jg  tjd pd Petrus. Baru saja beberapa menit yg lalu ia dipakai Allah untuk menyatakan siapa Yesus yg sebenarnya dgn mengatakan “Éngkau adalah Mesias, Anak Allah yg hidup” (Mat. 16 : 16) kemudian Petrus yg sama tidak lama kemudian “dipakai” oleh Iblis untuk memberikan nasehat yang salah kepada Yesus, itu sebabnya Yesus menghardik Petrus dgn keras, “enyahlah iblis, engkau satu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yg dipikirkan Allah, melainkan apa yg dipikirkan manusia” (Mat. 16 : 23).

Dari apa yg telah ditunjukkan  dan dialami oleh Petrus, kita melihat bahwa cepat berkata-kata, cepat berubah dari ektrim kiri ke ekstrim kanan, sifatnya yg tdk mantap, dpt mendatangkan hal-hal yg merugikan bahkan dpt “disusupi” oleh si jahat. Oleh karena itu, marilah kita bijak di dalam bertutur kata dgn memikirkan terlebih dahulu.

02. Dari seorang Pengusaha Menjadi Rasul (Markus 10 : 28 – 30 )

Kalaulah ada seorang murid Yesus yg mempertanyakan “kami ini telah meninggalkan sgl sesuatu & mengikut Engkau; jd apakah yg akan kami peroleh?” itu adalah Petrus (Mat. 19 : 27). Mungkin kita bertanya-tanya, apa sajakah  yg telah ditinggalkan oleh Petrus?
Dinyakini  Petrus adalah seorang nelayan yg sukses sebelum ia mjd murid Yesus. Hanya org-org mampu dan kayalah yg bisa melakukan perpindahan dari Betsaida (Yoh. 1 : 44) ke Kapernaum (Mrk. 1 : 21, 29) bersama-sama dgn seluruh keluarganya. Pada jaman itu, Kapernaum adalah pusat kota administrasi dari daerah Galilea, harga tanah di kota ini sgt mahal. Rumah Petrus adalah rumah yg cukup besar, kemungkinan sekali terdiri  dari dua lantai, dan ini hanya mungkin dimiliki  oleh orang-orang yg mampu. Di rumah yang besar itu,  ia tinggal bersama dengan istri dan mertuanya, juga adiknya, Andreas. Alkitab juga mencatat, Yesus pernah tinggal dan bermalam  disana bersama murid-murid yg lain  (Mrk. 1 : 29, 36 ; 2 : 1 , 4)  dinyakini jg bahwa rumah dimana empat org pengusung membawa seorang yg lumpuh kpd Yesus, adalah rumah Petrus (Luk. 5 : 17 – 26).

Sekalipun Paulus pernah menyebutkan bahwa Petrus membawa istrinya di dalam perjalanan pelayanannya (I Kor. 9 : 5) ttp sgt pasti bhw seringkali istri dan keluarganya terpaksa ia tinggalkan ketika ia pergi memberitakan Injil ke berbagai tempat. Demikian juga mata pencaharian dan karirnya sebagai nelayan yg sukses, ia tinggalkan. Petrus tdk lg mempunyai byk uang,  utk membayar bea bait Allah saja,  ia tidak ada. Sehingga Yesus harus menyuruhnya memancing untuk mendapatkan ikan. Dan di  mulut ikan tersebut ia akan menemukan uang untuk membayar bea Bait mereka (Mat. 17 : 27).
Pada kesempatan yg lain, ia mengaku kepada seorang pengemis yang buta bahwa ia tidak mempunyai apapun materi yang bisa diberikannya kepada pengemis tsb. Tetapi Petrus memberikan apa yang ada padanya yaitu “kesembuhan di dalam nama Yesus” (Kis. 3 : 6).
Sungguh luar biasa perjalanan hidup Petrus. Ia rela meninggalkan  segala-galanya demi Yesus dan demi memberitakan Injil, agar banyak org yang terselamatkan. tentu saja pengorbanannya bukanlah pengorbanan yg sia-sia karena Yesus telah berkata bahwa setiap org yang meninggalkan sesuatu di dunia ini demi namaNya dan demi Injil, akan menerimanya kembali 100 kali lipat pada masa ini dan juga pada masa yg akan datang (Mrk 10 : 30).

03. Iman dan Keberaniannya,
Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan diatas air”, pernyataan  dr Petrus ini merupakan bukti dr iman  serta keberanian yg teguh. Dari semua murid-murid  yg ada di dlm perahu saat itu, hanya Petrus satu-satunya yg berani berkata demikian. Dlm pernyataan Petrus ini terkandung kenyakinan iman  bahwa ia pasti sanggub berjalan diatas air, jika Yesus yg menyuruhnya. Ia sungguh percaya bahwa dgn Yesus ia dapat melakukan perkara-perkara yg besar dan mustahil.  

Iman Petrus dinyatakan melalui keberaniannya melangkah keluar dari perahu  dan berjalan diatas air! Sungguh merupakan tindakan iman yg luar biasa. Sementara murid-murid yg lain dlm keadaan takut. Petrus melangkah keluar  dgn iman dan ternyata ia bisa berjalan diatas air.  Di seluruh Alkitab, kita tidak akan menemukan orang lain yg berjalan diatas air , kecuali Yesus dan Petrus. Kita bisa mengerti mengapa Yesus bisa berjalan diatas air; karena Dia adalah Tuhan, Dia berkuasa atas alam semesta. Tetapi Petrus adalah manusia biasa seperti kita, ia bukanlah Tuhan dan juga ia tidak punya ilmu meringankan tubuh. Kemampuan Petrus berjalan diatas air disebabkan karena imannya yg bisa menghadirkan kuasa Allah. Ia beriman dan berani bertindak sesuai dgn imannya.
Philips Brooks mendefinisikan iman di dalam bhs Inggris “FAITH” dgn kalimat Forsaking  All, I Take  Him” yg artinya : “ Lupakan Semua , saya pegang Dia”. Mengaktifkan iman adalah dgn meninggalkan tempat kita berdiri sekarang dan melompat ke tangan Yesus dgn kenyakinan yg penuh, bahwa ia sanggub menangkap serta menggendong kita di tanganNya.  Sama halnya ketika kita  mencoba  berenang, sebelum berenang kita harus percaya bahwa kita bisa mengapung di atas air.  Begitu pula sebelum melakukan tindakan, kita hrs menaruh  iman dan percaya kita kpd  Yesus bhw Dia sanggub melakukan apa yg mustahil menurut kita. Kenyakinan iman ini penting, karena inilah yg akan mendorong kita utk berani  melangkah serta melakukan sesuatu.

Memang di dlm kehidupan ini kebimbangan seringkali menguasai kita. Tetapi saat “perahu” kita diombangambingkan gelombang. Yesus selalu hadir dan berkata “tenanglah! Aku ini, jangan takut”.  Ia bahkan tdk jarang menyuruh kita berjalan diatas air seperti Petrus. Masalahnya apakah kita berani bertindak seperti Petrus, atau memilih seperti murid-murid lainnya yg diliputi rasa takut dan terus berdiam diri di dlm perahu. Tuhan Yesus berkata agar kita mempercayai Dia sepenuhnya, dan Petrus telah membuktikannya dgn berjalan diatas air menemuiNya.  Hanya iman dan keberanian yg teguh yg akan menyanggubkan kita

04. Simon adalah Petrus   -  Sang “ Batu Karang”

Yesus pernah memuji Petrus atas pengakuan yg ia berikan ttg siapakah Dia ”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yg hidup” itulah pengakuan Petrus ktk  Yesus bertanya kpdnya ttg siapakah diriNya. Yesus mengatakan bahwa pengakuan Petrus  tersebut adalah ilham dari sorga (karunia dari Bapa) yg bukan merupakan buah pikiran manusia. Atas dasar pengakuan Petrus inilah, Yesus memberikan pernyataan penting  ”....diatas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaatKU dan alam maut  tidak akan menguasainya”.  Jemaat Tuhan atau gereja Tuhan akan berdiri  diatas pengakun bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus adalah Yang Diurapi, Yesus adalah Anak Allah yg hidup. Jemaat dibangun berdasarkan fakta yg dinyatakan Allah mengenai Kristus  yg jg diakui oleh Petrus. ( 1 Kor. 3 : 11 ; 1 Petrus 2 : 4)
Yesus berjanji kpd Petrus bahwa kepadanya akan diberikan kunci Kerajaan Sorga. Kunci melambangkan kuasa untuk membuka . Kunci Kerajaan Sorga disini adalah kesempatan dan kuasa untuk membawa org2 kpd Yesus.  Petrus menggenapi hal itu : pertama-tama : dgn membuka pintu kekristena ktk tjd peristiwa pentakosta  dimana 3.000 org bertobat  pd khotbah pertamanya di harinya yg pertama (Kis 2). Kedua,  Petrus juga diutus ke tanah Samaria  agar org2 disana menerima kepenuhan Roh Kudus (Kis 8), ketiga,  Petrus jg diutus ke rumah Kornelius untuk membuka pintu keselamatan bg orang2 kafir (Kisa 10).
Diatas pengakuan yg didasarkan pd iman kpd Yesus, hidup kita akan dibangun dan diperlengkapi dgn kuasa untuk membuka pintu Kerajaan Sorga dan membawa jiwa-jiwa kpd Bapa.

05. Hamba yang pernah gagal

Ada sebuah ungkapan dlm bhs Inggris yg berkata ”it’s better to be a follower  who fails, than one who fails to follow”  memang benar,  adalah lebih baik menjadi pengikut yang gagal dari pada gagal mjd pengikut”.
”Pengikut yang gagal” dan ”gagal menjadi pengikut ” adalah dua hal yg sangat berbeda. Pengikut yg gagal adalah org yg sdh memutuskan untuk mjd pengikut atau murid akn ttp di dlm perjalanan hidupnya sbg seorang murid, ia mengalami kegagalan. Sedangkan orang yang gagal mjd pengikut, adalah org yg sama sekali tdk mjd pengikut atau murid. Ada orang yg berkata , ”lebih baik seperti aku yg sama sekali tdk mjd pengikut Kristus, drpd org yg mjd pengikut Kristus  ttp jatuh ke dalam dosa.”  ini adalah pendapat yg salah, karena mjd pengikut Kristus tdk scr otomatis  menjadikan kita orang-orang yg kebal akan dosa atau tidak bisa jatuh ke dlm dosa. Para Pengikut Kristus adalah org2 yg sdg berusah mjd seperti Kristus, ini artinya bahwa mereka belum sempurna dan bisa saja jatuh ke dalam dosa.

Petrus yg selalu ”bermulut besar” dgn mengucapkan pernyataan-pernyataan yg luar biasa, suatu saat ketika situasi sgt menekannya,  ia akhirnya menyangkal Yesus. Namun setelah menyangkal Yesus, Petrus menangis tersedu-sedu karena penyesalan yg sangat mendalam. Ia teringat akan perkataan Yesus yg telah menubuatkannya bahwa ia akan menyangkal Gurunya. Ia tidak bisa mempertahankan kesetiaannya, meskipun hati kecilnya selalu bertekad utk setia kpd Yesus. Sejak Yesus ditangkap , ia selalu mengikutiNya dr kejauhan, ttp malam itu hatinya diliputi ketakutan yg luar biasa shg ia tidak berani mengaku bahwa ia adalah salah satu murid Yesus.

Dua orang murid telah mengkhianati Yesus! Yang pertama,  adalah Yudas, ia menjual Yesus dgn tiga puluh keping perak. Kemudian menyusul lagi Petrus,  ia menyangkal Yesus dgn berkata bahwa ia sama sekali tdk mengenal Yesus. Kedua orang ini sama-sama melakukan kesalahan besar, mereka berdua  adalah pengkhianat. Ini benar, tetapi tindakan mereka selanjutnya setelah melakukan kesalahan, itulah yg membedakan jalan hidup dan masa depan mereka. Yudas memilih untuk membunuh diri, Petrus memilih untuk memperbaiki hidupnya. Belakangan kita mengenal Petrus sbg org yg begitu gigih di dlm melayani Tuhan dan jemaatNya. Orang bijak berkata : ”tidaklah penting berapakali seseorang itu jatuh, yg penting adalah  berapa kali ia bangkit”

Kegagalan yg pernah dilakukan Petrus sbg pengikut Yesus, dan penyesalannya yg diwujudkan dlm btk pertobatan yg sungguh-sungguh kiranya mjd pelajaran penting bg kita. Bahwa Yesus tdk pernah membuang kita krn kegagalan kita. Yg penting bagi Dia adalah tekad kita utk kembali memperbaiki jalan hidup kita.

06. Petrus adalah Hamba yang  diubahkan

Kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga yang kemudian digantikan dengan turunnya Roh Kudus adalah titik perubahan yang paling radikal di dalam diri dan hidup Petrus. Perubahan-perubahan yang paling nyata, diantaranya:
a).  Ia menjadi orang yg setia berdoa. Pd waktu berita ttg kebangkitan Yesus sampai ke telinganya,  ia langsung berlari ke kubur Yesus utk memastikan kebenaran berita tersebut.  Meskipun ia pernah mengkhianati Yesus, tetapi ia tahu bahwa ia masih punya kesempatan utk memperbaiki semuanya serta mendedikasikan hidupnya sungguh-sungguh kpd Yesus. Petrus menyaksikan Yesus naik ke surga dan ia semakin nyata yakin bhw Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas maut. Sejak saat itu Petrus mjd pendoa yg setia, ia menggabungkan diri dgn murid-murid lain serta perempuan2 saleh utk berdoa. Dlm beberapa pasal, kitab Kisah Para Rasul menuliskan bagaimana Petrus secara teratur hadir di Bait Allah, berdoa serta memberitakan Injil. Rupanya doa sudah menjadi gaya hidupnya, ia setia berdoa dimana pun berada. Bahkan doa-doanya kadangkala disertai dgn penglihatan (Kis. 9 : 40; 10:9 – 10).

b).   Penuh dengan Roh Kudus, dulu Petrus menyangkal Yesus karena ia takut. Tetapi sesudah Pentakosta, Petrus yg ragu-ragu kini berkhotbah dgn berani di hadapan tua-tua Yahudi, ahli-ahli Taurat dan Imam Besar. Kuasa Roh Kudus membangkitkan keberanian di dlm diri Petrus shg tanpa rasa takut ia menceritakan ttg Yesus dan keilahianNya serta memerintahkan para pendengarnya untuk bertobat. Khotbahnya yang penuh dengan kuasa Roh Kudus ini menobatkan 3.000 jiwa pada hari itu.

c).   Melakukan Mujizat, Pengalaman Petrus memang berbeda dgn rasul-rasul lainnya. Pelayanannya ditandaii dgn mujizat yg semakin memasyurkan nama Yesus. Ia menyembuhkan org lumpuh yg meminta sedekah kepadanya; bayangannya dapt mendatangkan kesembuhan bagi mereka yg kena bayangan tersebut. Dan yg plg menajubkkan lg di dalam pelayanannya, Petrus pernah membangkitkan org mati, yaitu seorang wanita yg bernama Dorkas. Kuasa Tuhan bekerja di dalam diri Petrus secara luar biasa.

Pengalaman Petrus ini merupakan bukti bhw Tuhan bisa  mengubahkan, memulihkan serta memakai siapa saja yg mau berubah dan percaya kepadaNya. Mungkin saya, anda atau kita sudah berdosa, namun Tuhan bisa memakai kita lebih lagi jika kita bertobat sungguh-sungguh.

Penutup

                Akhirnya  kita bersama-sama tahu bahwa Petrus merupakan salah satu rasul yang sering masuk Penjara karena kesetiaannya memberitakan Injil Kristus, namun berkali-kali juga ia dilepaskan Tuhan dengan kuasa yang luarbiasa. Tradisi Kekristenan kemudian mencatat bahwa di hari-hari tuanya,  Petrus mengunjungi Kota Roma dan memberitakan Injil Tuhan ditengah-tengah jemaat Roma. Di Roma jugalah ia menghembuskan nafasnya yg terakhir.  Ia mati dengan kematian yang sangat mengerikan “ disalibkan dalam keadaan terbalik sesuai dengan permintaannya sendiri, karena ia merasa tidak pantas mati seperti kematian guruNya.  Dia dimakamkan agak jauh dari tempat penyalibannya disuatu tempat yg sekarang merupakan altar pengakuan di Basilika Santo Petrus.  Gereja kemudian menentukan tanggal 29 Juni sebagai hari peringatan terhadap Rasul Petrus bersamaan dengan Hari Rasul Paulus.

Ada banyak  Keteladanan yang bisa kita dapat petik dari pengalaman Rasul Petrus :
Pertama, kita belajar  dari spontanitasnya yg bertanggungjawab
Kedua,  kita belajar dari semangatnya yang luar biasa dalam mencintai dan mewartakan Yesus
Ketiga, kita belajar jujur dan rendah hati, meski gagal karena tidak setia namun bertobat dan penuh semangat mewartakan sang  Juruslamat.





----------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1]“Bahan ini disampaikan ketika mengisi Acara di Radio Blessing Family FM Pekalongan, 13 Mei 2009, oleh Bapak Pdt. Bernard H. Pasaribu, STh.


1 komentar: